Pengendalian merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Sistem pengendalian internal dan prinsip pengendalian internal digunakan untuk membatasi perilaku kita pada titik ekstrem tertentu.
Contoh aktivitas pengendalian, bank memberikan PIN (personal identification number) sebagai alat pengendali atas akses ke ATM.
Dengan demikian orang yang tidak berhak tidak bisa mengaksesnya.
Perusahaan juga harus menerapkan pengendalian sebagai alat bantu untuk mengarahkan perilaku karyawan dan pelanggan.
UNDANG-UNDANG SARBANES-OXLEY TAHUN 2002
Undang-undang Sarbanes -Oxley dianggap sebagai salah satu hukum yang paling penting dan signifikan sepanjang sejarah yang memengaruhi perusahaan publik.
Undang-undang ini menekankan perlunya penilaian atas pengendalian serta pelaporan keuangan bagi seluruh perusahaan.
Undang-undang Sarbanes-Oxley mengharuskan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
DEFINISI PENGENDALIAN INTERNAL
Suatu proses, yang dilaksanakan atau dilakukan oleh dewan direksi, manajemen,dewan komisaris dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan atau jaminan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dan dapat dipertanggungjawabkan
Pengertian pengendalian internal menurut para ahli adalah prosedur-prosedur dan proses-proses yang bertujuan untuk:
-
melindungi aset perusahaan,
-
mengelola informasi secara akurat, serta
-
Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Undang-undang Sarbanes-Oxley mengharuskan adanya pengendalian internal yang kuat dan efektif terhadap pencatatan tansaksi dan pembuatan laporan keuangan.
Pengendalian internal yang efektif dapat membantu perusahaan mengarahkan kegiatan operasi perusahaan.
MANFAAT PENGENDALIAN INTERNAL ADALAH MENYEDIAKAN KEYAKINAN YANG MEMADAI BAHWA:
-
Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis
-
Informasi bisnis akurat
-
Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
-
melindungi aset perusahaan dari pencurian, kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan.
Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.
Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi.
Penipuan ini meliputi pencurian kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan sengaja.
Hingga penggelapan uang miliaran rupiah melalui skema penipuan yang rumit.
Alasannya adalah karyawan yang mencoba melakukan penipuan juga harus melakukan penyesuaian pencatatan akuntansi.
Tujuannya adalah agar dapat menyembunyikan kecurangan yang dilakukannya.
Perusahaan harus patuh pada hukum, peraturan, serta standar pelaporan keuangan yang berlaku.
Contoh standar serta hukum tersebut mencakup:
-
peraturan mengenai lingkungan hidup,
-
klausul perjanjian,
-
peraturan keselamatan kerja, dan
-
prinsip akuntansi berterima umum (PABU)
KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL)
Unsur-unsur pengendalian intern menurut para ahli yang perlu dirancang dan diterapkan oleh manajemen perusahaan, adalah:
-
Pengawasan
-
Penilaian Risiko (risk assessment)
-
Prosedur pengendalian
-
Lingkungan pengendalian
-
Informasi dan komunikasi
Bagaimana penerapan pengendalian internal di perusahaan Kamu?