MRB Finance

Tips Menyusun Laporan Keuangan Umkm

UMKM sangat berperan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Untuk itu penting sekali bagi UMKM untuk rutin membuat laporan keuangan agar masa depan bisnis berjalan dengan lancar.

Tidak hanya untuk perusahaan besar UMKM pun wajib memiliki laporan keuangan untuk  menjadi sebuah informasi yang menggambarkan kondisi keuangan.

laporan keuangan juga bisa dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan usaha pada bisnis tersebut.

Tanpa laporan keuangan UMKM, pemilik bisnis tidak bisa mengetahui dan memperoleh informasi terkait posisi keuangan dan hasil-hasil kinerja yang dicapai sebuah bisnis.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN UMKM

Laporan keuangan bisa menjadi hal yang sangat penting karena memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang kondisi sebuah bisnis berupa angka-angka dalam satuan moneter.

Secara umum laporan keuangan memiliki tujuan:

  • Sebagai sarana informasi

  • Menunjukkan pemahaman

  • Membuat prediksi

  • Mendiagnosis

  • Sebagai alat evaluasi.

KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan UMKM memiliki karakteristik, diantaranya:

  • Informasi atau data harus bermanfaat dan dipahami.

  • Hasil analisa harus relevan dengan pengambilan keputusan.

  • Informasi dan data yang disajikan harus dapat dipercaya.

  • Informasi yang didapatkan harus memiliki sifat daya banding.

FORMAT LAPORAN KEUANGAN UMKM

Sama seperti perusahaan besar, bisnis UMKM juga bisa menerapkan format laporan keuangan, berikut ini untuk laporan yang lebih rinci dan jelas.

1.      LAPORAN LABA RUGI

Laporan ini berisi selisih modal yang dikeluarkan perusahaan serta pendapatan yang masuk.

Di dalam laporan laba rugi, juga memiliki 3 syarat penyajian laporan, yaitu:

  • Menyajikan seluruh unsur dana (pendapatan atau pengeluaran)

  • Bentuk umum laporannya adalah staffel (disusun dari atas ke bawah)

  • Pendapatan utama perusahaan wajib dipisahkan penulisannya dengan pendapatan dari sektor lain atau sektor luar biasa.

Untuk bentuk penyajiannya sendiri terdapat dua jenis, yaitu:

  • Single Step: Laporan yang menyajikan seluruh pendapatan dan pengeluaran, yang dikelompokkan dan dijumlahkan.

  • Multiple Step: Laporan yang semua perhitungan dilakukan secara bertahap, untuk mendapatkan jumlah laba rugi.

2.      LAPORAN NERACA

Laporan ini menyajikan data tentang posisi keuangan perusahaan atau bisnis secara keseluruhan dalam satu periode.

Di dalam laporan neraca, terdapat tiga komponen penting yang harus ada di dalamnya yakni:

  • Aset/aktiva

  • Liabilitas

  • Ekuitas/modal

3.      LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang dibuat atau digunakan ketika perusahaan memiliki masalah atau mengalami kerugian sehingga jumlah modal akan menyusut secara otomatis.

Komponen-komponen ini wajib tercantum di laporan perubahan modal:

  • Modal di awal periode

  • Pengambilan dana di tengah periode

  • Laba atau rugi dalam sebuah periode

4.      LAPORAN ARUS KAS

Memuat seluruh transaksi tanpa melakukan perhitungan untuk mengetahui laba atau rugi.

Arus kas sendiri terbagi menjadi 3 kelompok besar.

  • Arus kas yang bersumber dari aktivitas investasi.

  • Arus kas yang bersumber dari aktivitas belanja.

  • Arus kas yang bersumber dari aktivitas usaha.

5.      LAPORAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN

Format laporan yang terakhir, ada laporan perubahan posisi keuangan. Adapun laporan ini berisi 2 bagian, yaitu:

  • Sumber dana

  • Penggunaan dana

Sementara, jika dilihat dari proses penyusunannya, laporan posisi keuangan berlandaskan pada:

  • Perubahan kas

  • Perubahan modal

Manfaat laporan perubahan posisi keuangan bagi sebuah bisnis ada 2:

  • Merangkum seluruh investasi, belanja dan keuntungan yang dihasilkan.

  • Sebagai pelengkap pertanggungjawaban sebuah bisnis terhadap perubahan data keuangan dalam satu periode.

STRATEGI & SIKLUS MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN

Blue and Pink Customer Support Flowchart (1).png

1.      TAHAP PENCATATAN

a)      Pembuatan dan pengumpulan bukti-bukti transaksi.

b)      Pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal dan menggolongkan menurut nomor kode akun.

c)       Pemindahan dari jurnal ke buku besar.

2.      TAHAP PENGIKHTISARAN

a)      Pembuatan neraca saldo dari akun buku besar.

b)      Pembuatan neraca lajur dan melakukan jurnal penyesuaian.

c)       Pembuatan jurnal penutup.

d)      Penyusunan neraca saldo setelah penutup.

3.       TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

a)      Penyusunan laporan laba rugi/operasional

b)      Penyusunan neraca.

c)       Penyusunan laporan arus kas.

d)      Penyusunan laporan perubahan modal.

e)      Jurnal Penutup

f)       Penyusunan Neraca saldo setelah penutupan

Semua cara penyusunan laporan keuangan ini, atau bisa disebut pedoman teknis pelaksanaan tahap-tahap pelaporan biasanya sudah diatur dalam standar operasional prosedur yang dituangkan dalam peraturan manajemen.

KESIMPULAN

Jadi, seberapa besar bisnismu meski berbentuk UMKM pembuatan laporan keuangan sangat penting dilakukan.

Bukan hanya digunakan sebagai laporan untuk manajemen dan pihak luar yang terlibat, tapi juga sebagai alat kontrol dari kondisi bisnismu saat ini bahkan untuk masa depan.

MRB Finance membantu UMKM memberi kemudahan untuk membuat laporan keuangan yang akurat sehingga para pemilik bisnis dapat focus untuk mengembangkan bisnisnya

IDUL FITRI PACKAGE.png

Recent Post