MRB Finance

Survey : Faktor Penyebab Fraud Dalam Perusahaan & Cara Mengatasi Fraud

Kalian pasti sering melihat berita korupsi di berita, itu merupakan salah satu bentuk fraud (kecurangan).

Pelaku melakukan fraud karena tiga faktor dalam fraud triangle, yaitu :

  • Tekanan (pressure)

  • Kesempatan (opportunity)

  • Pembenaran (rationalization).

Tidak hanya di lingkup pemerintahan, kecurangan ini dapat juga terjadi di lingkup perusahaan dan bisnis. Bentuknya dapat berupa penyalahgunaan aset, mark up biaya operasional atau pemalsuan dokumen keuangan.

PENGERTIAN FRAUD

Fraud adalah perbuatan yang melanggar hukum dan bersifat tidak adil dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok. Perbuatannya bisa dilakukan secara langsung atau tanpa merugikan orang lain dan pelakunya bisa dari dalam atau luar perusahaan.

Menurut SPA (Standar Perikatan Audit) 20 yang diterbitkan IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia), fraud adalah tindakan yang disengaja oleh individu atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan dan pihak ketiga yang berupa penipuan untuk memperoleh keuntungan dan melanggar hukum.

Kecurangan yang melanggar hukum ini meliputi unsur-unsur tipu daya dan merugikan orang lain, ini merupakan perbuatan berbeda jika dibandingkan dengan kekeliruan (error).

Apa bedanya? Yang membedakan adalah tindakan yang mendasarinya sehingga mengakibatkan salah saji dalam laporan keuangan, yaitu tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja.

Fraud (kecurangan) terjadi karena adanya tiga kondisi yang dikenal dengan konsep fraud triangle, yaitu:

  • Dorongan atau motivasi dari pihak pelaku

  • Peluang atau kesempatan yang mendukung

  • Rasionalisasi atau pembenaran terhadap tindakan kecurangan tersebut.

Fraud triangle adalah teori yang dikembangkan oleh Donald R. Cressey yang di dalamnya berisi tiga faktor penyebab kecurangan di perusahaan, terutama dalam laporan keuangan.

Seorang auditor dituntut mampu menemukan dan menentukan suatu tindakan ilegal dan dilakukan dengan sengaja yang dapat mengakibatkan salah penyajian dalam laporan keuangan perusahaan.

Namun juga harus berhati-hati dalam memilih seorang auditor, karena seorang auditor yang baik memiliki kewajiban untuk mengaudit dan memberikan hasil yang sebenarnya tanpa memihak siapapun.

Cara mendeteksinya biasanya dengan cara melihat tanda, sinyal atau red flags pada suatu tindakan yang diduga dapat berpotensi menimbulkan fraud.

Auditor juga berperan dalam mendeteksi fraud pada tingkat manajemen dengan memberikan peringatan lebih awal sebelum terjadi kecurangan serta rekomendasi perbaikan pada kelemahan sistem pengendalian intern.

Blue and White Clean & Corporate Covid-19 Health Infographic (1).png

KESIMPULAN

Setelah mengetahi bagaimana fraud bisa terjadi pada perusahaan kamu, dan cara mengatasinya apabila terjadi pada perusahaan kamu, jangan sampai hal tersebut terjadi berulang-ulang.

Untuk mencegahnya dibutuhkan laporan keuangan yang akurat dan transparan dan sistem internal perusahaan yang sehat dalam devisi keuangan maupun devisi lainnya.

MRB dapat membantu usaha kamu untuk menciptakan hal tersebut agar fraud tidak terjadi dikemudian hari

Recent Post

Articles

PMK 37/2025: Marketplace Kini Jadi Pemungut Pajak Resmi!

14 Jul 2025

Dalam upaya meningkatkan kepatuhan pajak dan mengatur ekonomi

Articles

NPWP NE atau Hapus NPWP, Mana pilihan yang tepat?

9 Jul 2025

Dalam menjalankan usaha atau aktivitas ekonomi, tidak jarang

Articles

Panduan Lengkap Bukti Permulaan Terbuka (Bukper Terbuka) System Coretax

8 Jul 2025

Dalam era digitalisasi perpajakan yang terus berkembang, Direktorat