Secara sederhana, laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Dengan begitu, laba ditahan dapat dikatakan sebagai sisa laba bersih yang telah dikurangi dividen.
Formula dari laba ditahan yaitu,
RE = (Laba ditahan periode awal + laba bersih) – (dividen tunai + dividen saham)
Sebagai bagian dari laba bersih, informasi besaran laba ditahan dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan, khususnya pada pos laba rugi. Porsi untuk laba bergantung pada kalkulasi yang dilakukan perusahaan dalam membagi antara keuntungan yang akan dibagi ke pemegang saham (dividen) dan keuntungan yang disimpan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
PENGGUNAAN LABA DITAHAN
Pada umumnya, perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk keperluan investasi. Misalnya, untuk membiayai proyek penelitian dan pengembangan, pembelian peralatan tambahan, atau dapat juga untuk melunasi sebagian utang perusahaan.
Menerapkan RE untuk mengembangkan Bisnis :
-
Gunakan Laba ditahan untuk membiayai ekspansi bisnis, seperti memperluas jangkauan bisnis yang ada, meningkatkan kapasitas produksi, juga untuk meluncurkan produk baru dari perusahaan tersebut.
-
Memanfaatkan laba ditahan untuk melakukan aksi akuisisi dan merger dengan perusahaan lain (kolaborasi) dengan tujuan meningkatkan prospek bisnis.
Jika ini yang dipilih, maka perusahaan harus memberi porsi laba ditahan yang lebih besar daripada jumlah dividen yang dibagikan. Dan harus dilakukan dengan persetujuan masing-masing pemegang saham.
Perusahaan yang berorientasi dan lebih focus pada pertumbuhan bisnis pasti akan lebih memilih untuk tidak membayar dividen atau bisa tetap membayar namun dengan jumlah yang kecil.
Dan nantinya seluruh laba bersih yang didapat perusahaan akan menjadi laba ditahan.
Apabila perusahaan mempunyai proyek dengan pertumbuhan yang tinggi di kemudian hari. Dengan begitu, dalam jangka panjang, perusahaan dapat memberi pengembalian yang lebih besar daripada dividen yang diterima saat ini.
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN VS LABA DITAHAN
Pendapatan dan laba ditahan merupakan dua sisi yang digunakan investor untuk menilai apakah perusahaan tersebut mempunyai keuangan sehat atau tidak.
Namun, ada perbedaan lho di antara keduanya dalam memberi gambaran keuangan perusahaan.
-
Pendapatan umumnya ditampilkan pada bagian teratas dari laporan kinerja keuangan. Hal ini menjadi sorotan bagi investor untuk melihat apakah perusahaan ini mengalami pertumbuhan atau tidak.
Pos pendapatan tersebut merupakan akumulasi dari seluruh pendapatan yang belum dikurangi oleh biaya operasional dan biaya overhead. Jika pendapatan bertumbuh, belum tentu laba perusahaan ikut bertumbuh, begitu pun sebaliknya.
-
Laba ditahan menggambarkan bagaimana perusahaan mempunyai kesiapan dana untuk bisnisnya di masa depan. Oleh karena itu, laba ditahan dianggap menjadi bagian dari dana cadangan perusahaan. Semakin besar jumlah laba ditahan yang dimiliki, semakin sehat pula perusahaan tersebut dari segi keuangan.
Contoh Laporan Laba Ditahan, dapat di download disini