Bahan baku adalah hal yang paling krusial bagi bisnis manufaktur karena tanpanya perusahaan tidak akan menghasilkan apapun dan mendapatkan penghasilan.
Jika kamu memiliki usaha manufaktur pastikan kamu tahu bagaimana mengelola bahan baku untuk memastikan bahan baku yang tersedia cukup dan tidak berlebihan untuk kebutuhan produksi
METODE PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU
-
METODE ORDER CYCLING
Metode pengendalian bahan baku dengan cara melakukan review secara periodik.
Misalnya dalam jangka waktu 1 bulan atau 3 bulan sekali, tergantung dari kebutuhan dan jenis bahan baku itu sendiri.
Contoh :
Bahan baku yang tidak memiliki masa kadaluarsa, seperti plastik, kain dll bisa di review 3 bulan sekali atau mungkin lebih
sedangkan bahan baku yang memiliki masa kadaluarsa seperti bahan makanan harus dilakukan lebih sering
Pada saat proses melakukan review, disarankan sekalian membuat daftar pemesanan bahan baku sehingga bahan baku yang akan dipesan nantinya sesuai dengan yang dibutuhkan dan menjadi lebih efisien.
-
METODE THE MIN-MAX
Pada metode the min-max, pengendalian bahan baku didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan tingkat minimum.
Kamu harus menentukan tingkat minimum dan maksimum terlebih dahulu. Setelah tingkat minimum dan maksimum telah diterapkan, maka pada saat persediaan sampai berada pada tingkat minimum, kamu dapat melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku akan menuju tingkat maksimum.
Inti dari penggunaan metode ini adalah untuk memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu mencukupi, agar penjualan dapat berjalan dengan lancar.
Contoh
jika manufaktur sebuah makanan, yang membutuhkan tepung sebagai bahan baku pokok, tetapkan berapa minimal dan maksimalnya. Misalnya minimal tepung tersedia 50kg maksimal 500kg, jika persediaan mendekati angka 50kg, maka kamu harus repeat order 450kg tepung
-
METODE THE AUTOMATIC ORDER SYSTEM
The automatic order system (metode pemesanan otomatis) merupakan metode pengendalian bahan baku yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan berada pada jumlah yang telah ditentukan untuk melakukan pemesanan kembali.
Penggunaan metode ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer untuk melakukan proses administrasi persediaan bahan bakunya.
Biasanya untuk metode ini menggunakan fitur yang ada di beberapa software untuk usaha manufaktur.
-
METODE ABC PLAN
Pada umumnya, metode ABC sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan skala besar yang memiliki jumlah persediaan yang banyak dengan nilai yang berbeda-beda. Cara pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi akan berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah. Metode ABC ini membagi persediaan menjadi tiga kelompok yang pengelompokannya berdasarkan nilai dari bahan baku tersebut. Adapun pembagiannya seperti berikut
Kelompok A
Kelompok yang memiliki persediaan bernilai tinggi. Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:
-
Jumlah persediaan minimal kecil
-
Tingkat review tinggi atau sering
-
Tingkat pemesanan tinggi
-
Dibutuhkan pencatatan yang detail
-
Tingkat pengawasan tinggi
Kelompok C
Kelompok yang memiliki persediaan bernilai rendah. Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:
-
Jumlah persediaan minimal besar
-
Tingkat review rendah
-
Tingkat pemesanan rendah
-
Tidak membutuhkan pencatatan perpetual
-
Tingkat pengawasan rendah
Kelompok B
Kelompok ini memiliki persediaan yang bernilai sedang. Karakteristik pengendaliannya sendiri berada di antara kelompok A dan kelompok C (sedang)
-
METODE PERIODIC REVIEW (SISTEM P)
Merupakan metode dimana jarak waktu antara dua pesanan dalam pengendalian persediaan adalah tetap. Jumlah pemesanan ulang bahan baku tergantung pada sisa persediaan dalam gudang pada saat masa akhir periode pemesanan.
Pada sistem P ini setiap kali pesan jumlah yang dipesan sangat bergantung pada sisa persediaan pada saat periode pemesanan tercapai, sehingga setiap kali pemesanan dilakukan, ukuran lot pesanan tidak sama. Permasalahan pada sistem P ini adalah terdapat kemungkinan persediaan sudah habis sebelum periode pemesanan kembali belum tercapai. Akibatnya, safety stock yang diperlukan relatif lebih besar.
Sistem P lebih cocok untuk perusahaan manufaktur skala besar dengan bahan baku yang tidak memiliki masa kadaluarsa. Karena dengan Sistem P administrasi menjadi lebih mudah karena pemesanan bahan baku dilakukan secara periodik.
Contoh
Manufaktur tas pria wanita dan anak bisa menggunakan metode P karena bahan baku yang digunakan tidak ada masa kadaluarsa. Kain, resleting, benang, busa bisa distock dalam jumlah yang banyak dan melakukan review dalam 1 tahun sekali.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELIAN DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU
Meskipun setiap bisnis manufaktur produksi dan kebutuhan bahan baku beragam namun pada umumnya tahapan dalam pembelian dan penggunaan bahan baku hampir sama yaitu :
-
Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi serta urutan operasional yang harus dilakukan untuk mempermudah proses awal produksi dan menghindari kesalahan.
-
Menyediakan anggaran produksi yang berisi detail bahan baku yang diperlukan untuk produksi.
-
Memberikan bukti permintaan pembelian kepada supplier yang berisikan rincian jenis bahan baku dan jumlah yang dibutuhkan.
-
Pesanan pembelian adalah kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
-
Laporan penerimaan merupakan sebuah pernyataan bahwa jumlah yang diterima sesuai serta melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.
-
Bukti penerimaan bahan baku memberikan wewenang bagi karyawan yang bertanggung jawab di bagian gudang untuk mengirimkan bahan baku dengan jenis dan jumlah tertentu kepada departemen tertentu pada waktu tertentu pula.
-
Kartu catatan bahan baku yang berisi catatan detail setiap penerimaan dan pengeluaran bahan baku dan digunakan catatan persediaan perpetual.
Sebagai bisnis yang kegiatan utamanya adalah menghasilkan barang, bisnis manufaktur sangat bergantung pada bahan baku untuk mengolah sebuah produk yang nantinya akan dijual.
Bahan baku yang berlebihan tidak baik karena itu artinya biaya yang dikeluarkan tidak efisien. Namun, kekurangan bahan baku juga tidak baik karena akan mempengaruhi pendapatan atas penjualan pada periode tersebut.
Dengan mengetahui metode pengelolaan bahan baku, kamu dapat mengatur agar bahan baku dan biaya yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien.