Pada umumnya setiap industri memiliki misi menurunkan biaya produksi, atau setidaknya menjaga agar biaya produksi tetap rendah.
Istilah cost cutting dan cost reduction sering digunakan sebagai cara kita menghemat biaya. Namun sebenarnya 2 istilah tersebut sangat berbeda penerapannya.
Berikut perbedaan antara cost cutting dan cost reduction, pahami perbedaannya jangan sampai salah langkah dan kurang optimal
COST CUTTING
cost cutting adalah pengurangan biaya melalui berbagai cara yang dilakukan secara one-time.
CONTOH PENERAPAN COST CUTTING :
· PHK karyawan
· pemotongan tunjangan
· pengurangan gaji karyawan
· pindah ke kantor atau gedung yang lebih murah sewanya
· memberikan opsi kerja dari rumah (atau kerja remote) bagi karyawan, atau mempersingkat jam kerja.
Tujuan cost cutting semacam ini sering digunakan untuk menjaga bisnis agar tetap beroperasi melalui periode ekonomi yang sulit seperti masa pandemi saat ini.
Cost cutting tidak disarankan saat ekonomi perusahaan baik-baik saja. Karena cost cutting hanya dilakukan secara one-time, bukan untuk menghemat biaya perusahaan secara berkala.
COST REDUCTION
Cost reduction adalah memangkas biaya yang tidak memberikan keuntungan dari bisnis untuk meningkatkan laba, tanpa berdampak negatif pada kualitas produk.
Melakukan evaluasi pengurangan biaya (cost reduction) secara berkala dapat membuat operasi perusahaan lebih efisien dan untuk meningkatkan keuntungan.
Strategi cost reduction dapat mengurangi biaya operasi sambil meningkatkan produktivitas, memungkinkan untuk realokasi biaya untuk tujuan yang lebih strategis.
Strategi pengurangan biaya semacam ini memberikan manfaat tambahan kepada seluruh sendi bisnis dengan menghilangkan pemborosan, mempercepat proses, dan memanfaatkan sumber daya secara efektif.
IMPLEMENTASI COST REDUCTION:
· Automation
Mengotomatisasi pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi, mesin atau robot.
· Productivity Improvement
Meningkatkan produktivitas pekerja. Misalnya, penggunaan tools yang memungkinkan karyawan membuat keputusan yang lebih baik dengan lebih cepat.
· Efisiensi
Meningkatkan efisiensi peralatan dan proses. Misalnya, mengganti komputer yang lambat dengan model yang lebih cepat yang menggunakan daya lebih kecil.
· Outsourcing
Agar dapat focus dalam mengoptimalisasikan bisnis Anda dapat menggunakan outsourcing untuk hal-hal di bidang tertentu di mana Anda tidak menguasai hal tersebut. Misalnya, bisnis manufaktur kecil dapat menyerahkan pekerjaan accounting & tax preparation kepada perusahaan konsultan akuntansi & pajak.
· Waste Elimination
Menghilangkan waste (biaya yang tidak pening) dalam proses produksi seperti transportasi yang tidak perlu, inventori yang menumpuk, kegiatan tak berguna atau waktu tunggu. Misalnya, sebuah restoran yang membuat rotinya sendiri tidak perlu menimbun terlalu banyak roti.
Cost Reduction sangat memungkinkan untuk semua industri kapanpun industri tersebut berjalan. Namun cost reduction harus selalu dipantau dan dievaluasi agar produksi tetap berjalan optimal.
Ketika kebijakan untuk menurunkan biaya operasional telah ditetapkan, maka tugas selanjutnya adalah memberikan pemahaman kepada karyawan supaya menyadari pentingnya penghematan ini agar semua juga merasakan manfaatnya bukan hanya untuk pemilik perusahaan semata.