Tekanan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ke inflasi masih akan dirasakan pada Oktober 2022.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat inflasi tahunan Indonesia pada September 2022 menyentuh angka 5,95% year-on-year (yoy). Ini merupakan level tertinggi sejak November 2015.
Kenaikan inflasi yang terjadi pada bulan lalu dipicu oleh kenaikan sejumlah harga pangan domestik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Inflasi pada Oktober 2022 akan mencapai 6,2% secara tahunan (YoY) hingga 6,5% YoY, atau lebih tinggi dari inflasi pada September 2022 yang sebesar 5,95% YoY. Meski begitu, harapannya inflasi akan tertahan dengan mulai turunnya harga pangan.
Pemerintah masih berupaya sekuat tenaga dalam menurunkan inflasi dalam negeri untuk kembali ke kisaran sasaran 3% YoY plus minus 1% secepat mungkin. Apalagi, inflasi global sudah mulai perlahan menurun, meski masih tinggi.
Saat inflasi global mulai melandai, tetapi inflasi Indonesia baru meningkat, maka dampaknya kurang baik terhadap harga aset domestik dan nilai tukar. Belum lagi, volatilitas nilai tukar juga bisa memberi dampak terhadap peningkatan imported inflation.
Bagaimana cara dan strategi para pengusaha dan pelaku bisnis menghadapi inflasi agar bisnis tetap berjalan?
Konsultasikan dengan MRB sekarang juga!!