Memahami cashflow sangat penting dalam menjalankan bisnis. Masalah cashflow menjadi salah satu alasan utama bisnis kecil (UMKM) menutup bisnisnya.
Faktanya penjualan dan margin keuntungan yang banyak tidak dapat mebantu bisnis kamu bertahan jika kamu tidak memiliki cukup uang tunai untuk membayar tagihan dan investasi di masa depan.
Itulah mengapa perusahaan harus memahami cashflow dari laporan Cashflow forecast & cashflow statement yang akurat. Bagaimana peran masing-masing laporan tesebut sehingga dapat membantu usaha kamu?
CASHFLOW FORECAST
Cashflow forecast atau bisa disebut juga dengan cashflow projection adalah dokumen yang memperkirakan jumlah uang masuk dan uang keluar, termasuk pendapatan dan pengeluaran yang diproyeksikan. Cashflow forecast biasanya mencakup 3-12 bulan kedepan, tapi juga dapat digunakan untuk periode yang lebih singkat seperti seminggu atau sebulan.
3 ELEMEN YANG HARUS MASUK KE DALAM CASHFLOW FORECAST
1. Kemungkinan/perkiraan penjualan
Cara termudah untuk melakukan perkiraan penjualan adalah melihat riwayat penjualan beberapa tahun terakhir, catat pola musiman atau dampak promosi yang kamu jalankan pada periode-periode tertentu.
Untuk bisnis yang baru beroperasi bisa menggunakan data dari pakar industry atau pesaing untuk membuat prediksi.
Saat memperkirakan penjualan penting juga untuk mempertimbangkan rencana masa depan. Lihat keadaan pasar dan tren yang muncul karena ini mungkin berdampak pada bisnis kamu
2. Jadwal pembayaran yang di proyeksikan
Setelah memperkirakan penjualan , kamu juga perlu memproyeksikan kapan akan menerima pembayaran. Kamu harus memperhitungkan waktu penundaan client dalam membayar invoice. Atau untuk penjualan yang sudah ada kamu dalam memprediksi jadwal pembayaran dari term of payment invoice yang kamu kirim untuk client.
3. Pengeluaran & Biaya yang diproyeksikan
Yang terakhir adalah memproyeksikan pengeluaran dan biaya perusahaan. Kamu harus mencatat kapan kamu harus membayar invoice dari supplier/vendor. Dan juga pengeluaran untuk biaya tetap dan variable.
-
Biaya tetap seperti : gaji, sewa, pajak, listrik, internet
-
Biaya variable : transport, biaya-biaya untuk pembelian perlengkapan kantor, dll
Tambahkan tanggal dan jumlah tagihan untuk memastikan bahwa kamu akan memiliki cukup cash untuk pengeluaran tersebut.
MENGAPA CASHFLOW FORECAST PENTING?
-
Membantu mengidentifikasi potensi masalah. Kekurangan uang tunai dapat menjadi masalah besar bagi bisnis. Dengan cashflow forecast dapat membantu menemukan potensi kekurangan beberapa bulan kedepan.
-
Memastikan uang tunai selalu cukup untuk membayar tagihan dan penggajian
-
Berpotensi dapat mendapat keuntungan lebih. Dengan cashflow forecast dapat mengalokasikan uang tunai yang berlebih untuk melakukan investasi, expansi, atau menambah biaya marketing sehingga dapat membawa keuntungan untuk perusahaan.
-
Mudah mendapat pinjaman modal dari bank maupun investor karena proyeksi cash diterima yang jelas.
CASHFLOW STATEMENT
Sama pentingnya dengan cashflow forecast, kamu juga perlu meninjau arus kas di masa lalu dan saat ini. Bentuk cashflow statement seperti laporan mutasi bank yang member tahu kamu keadaan keuangan.
Cashflow statement mencatat uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis kamu selama bulan, kuartal, atau tahun terakhir.
Dengan membandingkan saldo awal dan akhir, kamu dapat melihat berapa banyak uang yang dihasilkan oleh bisnis (melalui penjualan, dividen, investasi dll) dan transaksi keluar untuk (gaji, pembayaran pinjaman, sewa, tagihan dll)
MENGAPA CASHFLOW STATEMENT PENTING?
– Menginformasikan posisi arus kas. Jika uang masuk lebih banyak disbanding uang keluar maka cashflow berada pada posisi positif. Namun jika pengeluaran lebih banyak dari pemasukan maka itu tandanya kamu mengalami masalah arus kas.
– Menjelaskan kinerja perusahaan dan untuk meninjau kembali cashflow forecast yang telah di buat.
– Akan dilihat oleh investor.
PERHATIKAN WAKTU
Hal penting yang perlu diingat tentang arus kas adalah waktu yang memainkan peran besar dalam posisi kas Anda.
Jika uang keluar dari bisnis kamu sebelum pendapatan tunai terealisasi, kamu mungkin akan memiliki masalah arus kas. Misalnya, jika klien terlambat membayar atau kamu mengalami pengeluaran tak terduga, maka segala sesuatunya bisa menjadi tidak pasti.
Cobalah untuk memasukkan sebanyak mungkin variabel ini ke dalam perkiraan kamu, dan pertahankan bantalan finansial atau rencana cadangan untuk arus kas perusahaan.