Account receivable fraud adalah pemalsuan/pencurian pada transaksi piutang perusahaan yang dilakukan oleh karyawan individu/kelompok secara sengaja dan merugikan perusahaan. Penagihan piutang adalah kesempatan besar yang dapat dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan, seperti mencuri atau memanipulasi data untuk mendapatkan uang.
Selain kerugian financial account receivable fraud juga dapat menyebabkan kita kehilangan pelanggan dan sistem akuntansi menjadi terganggu.
MACAM-MACAM ACCOUNT RECEIVABLE FRAUD YANG HARUS KITA WASPADAI
1. LAPPING FRAUD
lapping fraud merupakan suatu bentuk kejahatan pencurian yang dilakukan dengan menyalahgunakan pembayaran yang diterima untuk kepentingan sendiri.
Lapping Fraud bisa terjadi saat seseorang memiliki kendali atas piutang usaha yang diterima
Contoh :
Anton bekerja di sebuah kedai laundry, menerima penghasilan laundry A yang telah di ambil sebesar Rp 500.000, namun uang tersebut tidak di setor kedalam kas laundry karena Anton sedang membutuhkan uang. maka dibuat skenarionya seakan-akan laundry tersebut belum dibayar dan ambil oleh pelanggan
dan hari berikutnya mendapat penghasilan laundry B Rp 700.000, penghasilan tersebut disetor ke kas Rp 500.000 sebagai pengganti penghasilan A yang sebelumnya diambil.
Dan akhirnya penghasilan B tercatat masih menjadi piutang. dan akan berlangsung seterusnya seperti itu.
2. SKIMMING FRAUD SALES
Skimming fraud adalah sebuah tindakan kejahatan yang biasanya dilakukan oleh tim sales atau tim payment collection.
Contoh skimming fraud sales :
1. saat payment collection menagih piutang ke pelanggan, payment collection meminta sejumlah biaya penagihan ke pelanggan yang sebenarnya biasa tersebut bukan berasal dari perusahaan.
2. saat pelanggan membayar dengan check atau cash, check atau cash tersebut akan masuk ke kantong pribadi payment collection
3. FRAUDULENT WRITE OFFS
Fraudulent write offs adalah kecurangan dalam bentuk diskon yang dibuat oleh karyawan padahal seharusnya transaksi tersebut tidak diskon.
Contoh:
Anton bekerja di sebuah toko elektronik yang memberikan diskon untuk member 10% dan untuk karyawan 20%.
dan ada transaksi A yang bukan merupakan member maupun karyawan, namun Anton memberikan diskon 10% pada penjualan tersebut, dan 10% tersebut masuk ke dalam kantong si Anton. dan pada transaksi lain Anton memberikan diskon 20% seakan-akan anton yang membeli produk tersebut. dan 20% penjualan itu, masuk ke kantong Anton.
4. FICTITIOUS SALES
Fiction Sales biasanya suka dilakukan oleh tim sales, untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
Karena piutang usaha bukanlah uang yang sebenarnya di bank, maka tim sales bisa membuat faktur palsu demi mendapat komisi penjualan dari perusahaan.
****
BAGAIMANA MENANGGULANGI TERJADINYA ACCOUNTS RECEIVABLE FRAUD PADA PERUSAHAAN?
Account Receivable fraud biasa terjadi karena adanya kesempatan, maka dari itu untuk menghindari hal tersebut terjadi yang bisa dilakukan adalah menutup segala kesempatan tersebut.
1. SYARAT DAN KETENTUAN LEBIH KETAT PADA DISCOUNT
Jika perusahaan memberikan diskon kepada karyawan, pastikan bahwa diskon tersebut hanya berlaku jika transaksi dilakukan di kantor pusat dan disertai dengan invoice, dan tidak dalam jumlah yang besar untuk menghindari dijual kembali di store.
Untuk diskon member, member harap diberikan kartu yang disertai dengan barcode
2. FOLLOW UP KEPADA PELANGGAN
Jika terdapat invoice yang sudah lama belum dilunasi, harap lakukan follow up untuk memastikan apakah memang belum dibayar. jika sudah langsung lakukan pemeriksaan ke karyawan yang bersangkutan.
3. LAKUKAN PENGAWASAN KEPADA KARYAWAN YANG BERPELUANG MELAKUKAN FRAUD
Pengawasan berupa otorisasi penerimaan piutang, contohnya meminimilasir pembayaran piutang dengan cash, hanya menerima pembayaran piutang dengan transfer ke akun bank perusahaan. Dan sering-sering meninjau pekerjaan karyawan.
4. LAKUKAN AUDIT INTERNAL DADAKAN
Lakukan audit internal mendadak untuk mendeteksi praktik akuntansi yang menutupi account receivable fraud. Pekerjakan auditor professional yang dapat mendeteksi fraud, atau audit internal juga dapat dilakukan dengan outsource
Penting bagi business owner untuk tetap waspada, karena accounts receivable berkaitan langsung dengan kas pemasukan perusahaan. Jika dicurangi, sudah tentu uang yang masuk bisa berkurang dan sistem accounting perusahaan dapat terganggu. Lakukan pemeriksaan secara berkala dan jangan sampai lengah.