Studi terbaru yang menunjukkan bahwa 50% dari Usaha Mikro-Kecil Menengah (UMKM) akan gagal dalam tahun pertama mereka. Dan 95% akan menutup usahanya sebelum mereka meraih tahun ke-lima operasi.
Dari 95% tersebut, 90% nya karena laporan keuangan dan akuntansi UMKM yang tidak terkontrol.
Semua statistik ini adalah alasan mengapa kita harus menganggap “angka-angka” sebagai hal yang serius.
Setiap bisnis, baik besar ataupun kecil memang tidaklah mudah. Kita harus menaruh banyak konsentrasi kepada bisnis, mulai dari mengurus produk, alur penjualan, pemasukan dan pengeluaran dan tentunya mengelola “angka-angka” keuangan secara keseluruhan. Karena bisnis dijalankan untuk menguntungkan maka kita harus dapat memutar modal dan menjual produk sehingga menjadi keuntungan dalam financial.
Berikut 4 tips utama yang harus perhatikan, dalam mengelola akuntansi untuk UMKM
1. SISTEM YANG JELAS DAN TERKONTROL
Meskipun bisnis belum berkembang terlalu besar, namun kita harus bisa menilai mana yang paling dibutuhkan dalam mengatur bisnis. Tips pertama yakni sistem yang teratur dan benar. Dengan sistem yang benar dalam manajemen atau bisnis kecil, maka akan lebih mudah mengelola akuntansi. Sistem bisa berbagai macam, misalnya deskripsi pekerjaan, karyawan, alur kerja, sistem manajemen, penggajian karyawan, dan pengelolaan modal usaha. Jika sistemnya saja sudah salah, maka bisnis ini dijamin akan terus merugi atau bahkan hanya berjalan sementara. Seringnya bisnis kecil tidak mementingkan sistem karena merasa masih kecil, atau karyawan hanyalah teman-teman atau tetangga dan saudara.
2. PEMBAYARAN YANG JELAS DAN KUMPULKAN SEMUA BUKTI TRANSAKSI
Sangat penting untuk menyimpan semua transaksi dalam UMKM, sekalipun nilainya sangat kecil.
Struk belanja, nota pembelian, kuitansi jangan sampai dibuang. Jangan lupa untuk selalu meminta struk pembelian setiap kali belanja dimanapun, jika itu belanja online, jangan lupa juga untuk di simpan bukti transaksinya. Begitu pula untuk penjualan, catat semua transaksi penjualan dan juga catat cara pembayarannya. Pisahkan antara transaksi masuk dan keluar, simpan ke dalam map dan di arsip dengan rapi. Sehingga saat membuat laporan keuangan tidak bingung mencari kesana-kemari.
3. MEMBUAT JURNAL TRANSAKSI DAN PEMBUKUAN
Meskipun bisnis kecil, tidak menutup kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kerugian tidak terduga, barang hilang, oknum yang tidak bertanggung jawab, atau karyawan yang berlaku curang dalam bisnis kecil Anda. Cobalah untuk membuat pembukuan rutin yang mencatat seluruh pengeluaran dan pemasukan secara jelas. Dengan begitu Anda juga bisa mengontrol seberapa banyak pengeluaran dan pemasukan setiap waktu tertentu misalnya perbulannya. Berapa keuntungan yang didapat atau berapa kerugian yang ditanggung. Pisahkan juga antara pembukuan keuangan pribadi dan bisnis kecil Anda agar tidak tercampur.
4. MENYUSUN 4 LAPORAN KEUANGAN BERIKUT
Seluruh kegiatan pembukuan yang dilakukan adalah bertujuan untuk menyusun laporan keuangan. Dalam ilmu akuntansi, dikenal 4 macam laporan keuangan, yaitu :
-
laporan arus kas,
-
laporan perubahan modal,
-
laporan rugi laba,
-
laporan neraca.
Dari hasil laporan ini, Anda bisa melihat bagaimana kondisi bisnis UMKM yang Anda jalankan.